PENDAHULUAN
Dengan
semakin meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi dalam berbagai bidang maka
resiko ancaman terhadap keamanan informasi juga terus meningkat.Dari berbagai
sumber indikasi semakin meningkatnya ancaman terhadap keamanan informasi dapat
dilihat baik dari jumlah maupun dari tingkat kecanggihannya. Kerugian finansial
yang ditimbulkan sangat besar yang terjadi dalam berbagai bentuk seperti
hilangnya pendapatan, besarnya biaya perbaikan, hilangnya data dan kepercayaan
pelanggan serta bentuk-bentuk kerugian lain. Kenyataan ini mengharuskan
pengguna teknologi informasi baik sebagai pribadi maupun institusi harus siap
menghadapi ancaman keamanan informasi ini.
Dapat
dipahami bahwa baik pribadi maupun institusi seringkali sudah terlalu
disibukkan dengan urusan rutinnya sendiri sehingga masalah keamanan informasi
belum mendapat perhatian sebagaimana mestinya pada saat ini. Perlu dimengerti
bahwa biaya yang dapat ditimbulkan dari kekurangpedulian ini dapat sangat
besar. Hal ini mengharuskan diberikannya perhatian yang layak dari semua pihak
pada pentingnya keamanan informasi. Keamanan informasi bukan hanya berkaitan
dengan teknologi dan pemilihan teknologi mengatasi ancaman tetapi berkaitan
juga dengan berbagai aspek lain dalam manajemen termasuk kebijakan organisasi,
sistem manajemen, perilaku manusia dan faktor-faktor lain.
Pedoman
ini yang mengambil materi utama dari berbagai sumber yang kompenten membahas 10
dimensi dari pengelolaan keamanan informasi seperti kebijakan, proses, sumber
daya manusia, dan teknologi yang semuanya penting untuk penerapan suatu proses
keamanan yang baik. Dengan adanya 10 dimensi yang berbeda ini diharapkan semua
aspek yang berkaitan dengan proses manajemen resiko didalamnya terliput dengan
baik. Besarnya pengaruh setiap dimensi tentunya sangat tergantung pada jenis
kegiatan institusi dan kompleksitas sistem informasi yang diterapkan.
Diharapkan pedoman ini bisa menjadi acuan bagi para pimpinan organisasi dan
pihak lain yang langsung terlibat di bidang ini, dalam memahami masalah
keamanan informasi dan dalam memberikan dukungan bagi penerapan sistem keamanan
informasi pada insitusi masing-masing.
Dengan berkembangnya teknologi informasi dari waktu ke waktu perlu
dilakukan
penyesuaian-penyesuaian dalam pengelolaan keamanan informasi, sehingga pedoman
ini juga akan memerlukan penyesuaian-penyesuaian dalam pengelolaan keamanan
informasi, sehngga pedoman ini juga akan memerlukan penyesuaian-penyesuaian
pada masa yang akan datang. Diharapkan pedoman ini bisa menjadi refrensi yang
berguna bagi pribadi-pribadi maupun institusi yang mengembangkan dan memerapkan
sistem keamanan informasi masing-masing. Tim perumus akan senang sekali
menerima koreksi dan saran-saran perbaikan untuk keperluan penyempurnaan di
masa mendatang.
PEDOMAN NO. 1 Manajemen
umum
Manajer
semua organisasi beranggapan bahwa keamanan informasi adalah
bagian
dari tanggungjawab manajemen dan karyawan.Manajer menetapkan dan membagi tugas
dan tanggungjawab keamanan informasi untuk memastikan bahwa cukup sumber daya
dialokasikan untuk semua kebutuhan ini.
Langkah-langkah manajer mencakup memberi pengarahan, komunikasi
tertulis, dan pertemuan dengan staf atas subyek terkait. Manajer menetapkan,
memeriksa pelaksanaan dan mengevaluasi secara regular kebijakan keamanan (lihat
pedoman no.2)
Hal-hal
yang harus diperhatikan pimpinan, pimpinan organisasi dan dewan pengawas:
Apakah manajemen senior,
termasuk direksi, menetapkan kebijakan keamanan informasi dan internet dan
proses audit?
Apakah keamanan dipandang
sebagai suatu kegiatan rutin atau esensiel untuk ketahanan bisnis? Apakah
pertimbangan keamanan suatu bagian rutin dari proses bisnis anda?
Apakah ada ketentuan legal
atau regulasi yang harus diikuti baik sebagai komitmen kontrak atau sektor
industri di mana anda beroperasi
Apakah manajer di setiap
level organisasi memahami tugas dan tanggungjawab terkait keamanan informasi?
Bagaimana anda memverifikasinya? Apa anda mengerti tugas anda?
PEDOMAN NO.2
Kebijakan
Kembangkan,
terapkan, tinjau ulang, dan laksanakan kebijakan keamanan yang
memenuhi
sasaran bisnis.
Rumuskan kebijakan untuk menangani kunci keamanan seperti
manajemen
risiko keamanan, identifikasi aset kritis, keamanan fisik,
manajemen sistem dan jaringan, otentikasi dan otorisasi, akses control,
manajemen kerawanan, awareness dan pelatihan, dan privasi.
Pastikan bahwa maksud dari setiap kebijakan tercermin dalam
standar, prosedur, pedoman, pelatihan, dan arsitektur keamanan implementasinya.
Hal-hal
yang harus diperhatikan pimpinan organisasi dan dewan pengawas?
Apa
kebijakan keamanan organisasi yang paling penting dan untuk memenuhi sasaran
bisnis apa kebijakan tersebut?
Apa
peran anda dalam menjamin bahwa kebijakan keamanan diikuti?
Apa
konsekuensi jika kebijakan tersebut tidak diikuti?
Apa
ada konsekuensi hukum jika standar tertentu kehati-hatian tidak diikuti?
Jika
perusahaan anda sebuah perusahaan publik dan melakukan bisnis
internet,
apakah risiko pendapatan e-commerce dilaporkan dalam SPT tahunan seperti
ditentukan UU?
PEDOMAN NO.3 Manajemen
risiko
Secara
berkala lakukan suatu evaluasi risiko keamanan informasi yang
mengidentifikasi
aset informasi kritis (diantaranya sistem, jaringan, data), ancaman terhadap
aset kritis, kerawanan asset, dan risiko.
Identifikasi
dampak ekstrim jika risiko terhadap aset kritis terjadi termasuk finansial,
reputasi, posisi pasar, waktu/produktivitas dsb. Perhitungkan dampak finansial
semaksimal mungkin.
Susun
dan implementasikan satu rencana penanggulangan risiko hasil penanggulangan
risiko hasil evaluasi (diupdate jika perlu)
Pastikan
bahwa ada peninjauan regular dan manajemen terhadap risiko aset informasi
kritis.
Hal-hal
yang harus diperhatikan pimpinan, manajer senior dan dewan pengawas?
Bagaimana
organisasi anda mengidentifikasi aset informasi kritis dan resiko atas aset
tersebut?
Adakah
aset kritis yang menjadi tanggung jawab anda?
Apakah
frekuensi dan skala dari evaluasi risiko anda memadai untuk memperhitungkan
ancaman yang ada?
Apakah
risiko terhadap aset kritis dikelola sebaik risiko kunci bisnis lain?
Apakah
semua aset kritis ditinjau setiap tahun dalam suatu audit eksternal?
Apa
potensi dampak finansial terhadap terjadi serangan atas aset ini?
Jaga keseimbangan biaya investasi keamanan dengan kerugian akibat
pelanggaran keamanan untuk menyeimbangkan aspek toleransi perusahaan terhadap
risiko.
Peningkatan dalam kecanggihan perangkat serangan membutuhkan
penurunan pengetahuan teknis intruder.
PEDOMAN NO.4 Arsitektur
& desain keamanan
Susun,
implementasikan, dan jaga arsitektur keamanan perusahaan (atau situs), bedasarkan
kebutuhan sasaran bisnis dan lindungi aset-aset informasi paling kritis.
Terapkan pendekatan berlapis (diantaranya, jaringan, host, aplikasi,
data) termasuk pedoman yang mengikutinya.
Gunakan keberagaman dan solusi redunan (power supplies-catu daya,
telekomunikasi, hardware, sistem operasi, aplikasi) untuk sistem dengan resiko
atau ketergantungan tinggi.
Hal-hal
yang harus diperhatikan pimpinan, manajer senior dan dewan pengawas?
Apakah
komponen utama arsitektur keamanan organisasi anda?
Apakah
proses kesesuaian dan kehati-hatian termasuk review potensi sumbersumber
out-source?
Apa
sasaran bisnis yang harus dipenuhi oleh arsitektur keamanan anda?
Adakah
proses untuk menentukan dampak keamanan mengintegrasikan sistem baru ke
arsitektur sistem lama perusahaan anda?
Aset
apa paling perlu perlindungan keamanan dan mengapa?
Apa
lima fungsi bisnis paling kritis yang tergantung aset ini?
Jika
tidak tahu, kepada siapa anda bertanya?
PEDOMAN NO.5 : isu-isu
pengguna akuntabilitas dan pelatihan
Susun
peraturan akuntabilitas untuk setiap aksi pengguna, lakukan pelatihan
akuntabilitas
dan tegaskan pelaksanaannya, seperti tercermin dalam kebijakan dan prosedur
organisasi. Pengguna termasuk semua yang memiliki account aktif sebagai
karyawan, partner, pemasok, dan rekanan.
Pengguna harus menganggap keamanan informasi sebagai bagian
rutin
dari tanggung jawab harian mereka. Sebelum menerima penugasan,
pengguna harus dilatih dalam semua topic
kebijakan sepertipemilihan
dan proteksi password, ijin akses file, harapan privasi, web browsing aman, dan
social enigeneering.
Pengguna harus dilatih tentang implikasi dan sanksi terkait dengan
pelanggaran kebijakan termasuk konsekuensi legal.
Hal-hal
yang harus diperhatikan pimpinan, manajer senior dan dewan pengawas? Kapan
terakhir kali anda dan manajer senior lain, termasuk dewan
pengawas,
mendapat briefing atau mengikuti pelatihan keamanan informasi untuk pengguna
sebagaimana diterapkan dalam organisasi anda?
Apakah fungsi audit koporat
anda termasuk kebijakan keamanan dan priview pedoman? Apakah ada proses yang
dapat diaudit atas kebijakan pengecualian guna membatasi konsekuensi legal
perusahaan jika karyawan menggunakan sistem untuk maksud tidak baik atau
illegal?
Apakah tanggung jawab anda
untuk ikut memastikan bahwa pedoman ini diikuti dengan baik?
PEDOMAN NO. 5.2 Isu
pengguna: ekspertis yang memadai
Pastikan
bahwa ada cukup eksper internal atau jelasnya eksper bantuan untuk
semua
teknologi yang ada (yaitu sistem operasi host dan jaringan, router, firewall,
perangkat monitor, dan software aplikasi), termasuk operasi aman dari semua
teknologi tersebut.
Hal-hal
yang harus diperhatikan pimpinan, manajer senior, dan dewan pengawas? siapa
yang anda hubungi ketika anda memiliki masalah dengan sistem
operasi,
laptop, akses ke data proyek baru, password, aplikasi keamanan, aplikasi khusus
yang dirancang dan dibangun sendiri?
Siapa
yang anda hubungi ketika firewall korporat anda memblokir akses ke suatu
layanan yang anda perlukan?
PEDOMAN NO. 6.1 Manajemen
sistem &jaringan : kontrol akses
Buat
satu rangkaian kontrol keamanan untuk melindungi aset yang ada dalam
sistem
dan jaringan. Gunakan kontrol akses untuk jaringan, sistem, file dan level
aplikasi dimana
perlu. Gunakan enkripsi data dan teknologi Virtual Private Network
(VPN) di mana
perlu. Gunakan aplikasi keamanan perimeter dan internal (termasuk
firewalls)
yang menerapkan kebijakan keamanan. Gunakan media penyimpanan
portable untuk data kritis agar dapat
dinamakan secara fisik. Tetapkan satu prosedur penghapusan sistem
untuk menghapus semua data
dalam disk dan memori yang akan dimusnahkan/diganti. Hal-hal yang harus
diperhatikan pimpinan, manajer senior dan dewan pengawas?
Bagaimana
anda memastikan bahwa setiap karyawan hanya memiliki akses ke file, direktori,
dan aplikasi terkait dengan tanggung jawab tugasnya dan apa yang diperlukan?
Beberapa seiring ijin dievaluasi untuk kelaikan dan akurasi?
Bagaimana
anda menciptakan pasangan kunci publik/privat untuk meng-ekripsi informasi
sensitif?
Bagaimana
anda berbagi kunci publik anda dengan yang lain dan
bagaimana
yang lain berbagi kunci mereka dengan anda?
PEDOMAN NO. 6.2 Manajemen
sistem &jaringan : intregitas perangkat lunak
Verifikasi
secara reguler integritas dari perangkat lunak yang dipasang.
Periksa secara berkala dan hapus semua virus, worms, Trojan horse,
malicious software lain dan software tanpa otoritasi.
Periksa dan bandingkan secara leguler semua file dan direktori
dengan metoda ‘’checksum kriptografis’’ dengan perbandingan dasar yang disimpan
dan dipelihara secara aman.
Hal-hal
yang harus diperhatikan pimpinan, manajer senior, dan dewan pengawas?
Tentukan
apa tanggung jawab pengguna, termasuk manajemen senior, mengoperasikan sistem
secara aman?
Beberapa
sering anda memeriksa virus pada sistem deskop dan laptop anda?
Apa
yang anda lakukan jika menemukan virus?
Bagaimana
anda memulihkan file yang terkompromi?
Bagaimana
anda melokalisir kerusakan yang disebabkan oleh virus?
Bagaimana
mencegah penyebaran virus ke komputer/sistem lain?
Bagaimana
meverifikasi bahwa file yang baru dibuat tidak terkontaminasi?
Apa
administrator secara regular memeriksa keberadaan virus, worm, Trojan horse,
dan denial-of-service agents?
PEDOMAN NO. 6.3 Manajemen sistem & jaringan : konfigurasi aset
aman
Siapkan
prosedur dan akan mekanisme untuk memastikan konfigurasi aman dari
semua
asset terpasang sepanjang siklus kehidupan dari instalasi, operasi,
pemeliharaan, dan penonaktifkannya (detil selanjutnya, lihat [1].)
Lakukan patches untuk memperbaiki masalah keamanan dan
fungsionalitas.
Buat dan jaga satu standar, konfigurasi esensiel minimum untuk
setiap tipe computer dan setiap jenis layanan.
Buat diagram topologi jaringan dan pastikan selalu up-to-date.
Aktifkan level logging yang memadai. Perhatikan implikasi keamanan untuk semua
perubahan terhadap sistem
dan jaringan. Lakukan asesmen kerawanan secara periodic dan
tangani kerawanan yang
diketemukan. Hal-hal
yang harus diperhatikan pimpinan, manajer senior dan dewan pengawas?
Bagaimana
anda tahu bahwa konfigurasi desktop dan laptop anda dan server yang anda akses
aman sebagaimana mestinya? Kepada siapa anda bertanya?
Bagaimana
anda ketahui tentang update yang diperlukan dan software kritis? Bagaimana anda
tahu tentang kemajuan instalasi perubahan pada infrastuktur perusahaan anda? Bolekah
pengguna download software mereka sendiri dari rumah?
PEDOMAN NO. 6.4 Manajemen sistem &jaringan : backups Lakukan skedul backup regular
untuk software dan data.
Vaslidasi software dan data sebelum backup Vaslidasi software dan
data sesudah backup Vertifikasi kapasitas pemulihan dari backups
Hal-hal
yang harus diperhatikan pimpinan, manajer senior, dan dewan pengawas?
Apa
yang anda lakukan ketika akan meretrieve file backup yang secara tidak sadar
telah anda hapus?
Beberapa
lama ini makan waktu?
Apa
peran anda dalam mem-backup data pengguna dalam desktop dan laptop anda?
PEDOMAN NO. 7.1 Otentikasi &
otorisasi: pengguna
Terapkan dan pelihara mekanisme yang memadai untuk otentikasi dan
otorisasi pengguna ketika menggunakan akses jaringan dari dalam dan luar
organisasi.
Pastikan ini konsisten dengan kebijakan, prosedur, peran, dan
level pembatasan akses yang diperlukan untuk asset spesifik (juga lihat pedoman
no. 6.1)
Hal-hal
yang harus diperhatikan pimpinan, manajer senior, dan dewan pengawas?
Sarana
identifikasi dan otentikasi apa yang diperlukan untuk mengakses
sistem
yang anda gunakan setiap hari? Juga untuk mengakses sistem yang lebih kritis
dan terproteksi yang mungkin perlu digunakan sewaktu-waktu?
Jika
tidak tahu, kepada siapa anda bertanya?
PEDOMAN NO. 7.2 Otentikasi &otorisasi : rimut dan pihak ketiga
Lindungi
aset kritis ketika memberikan akses jaringan kepada pengguna yang bekerja
secara rimut dan kepada pihak ketiga seperti kontraktor dan penyedia layanan.
Gunakan jaringan, sistem-, file-, dan level aplikasi control akses
dan batasi akses pada waktu dan tugas yang diotorisasi, dimana diperlukan.
(juga lihat pedoman no. 6.1)
Gunakan enkripsi data dan teknologi VPN, di mana diperlukan.
Hal-hal
yang harus diperhatikan pimpinan, manajer senior dan dewan pengawas?
Bagaimana
mengakses jaringan dan sistem organisasi ketika anda bekerja dari rumah atau
dalam perjalanan? Apakah anda boleh dial-up langsung ke modem yang tersambung
ke desktop atau server?
Apakah
akses anda dibatasi dibanding ketika anda bekerja dikantor?
Apakah
anda memiliki proses untuk memutuskan dan prosedur pendukung yang memberi akses
pihak ketiga, mengelola setiap jenis hubungan dengan level keamanan tertentu,
dan menutup atau meng-update account ketika kerjasama dihentikan?
Jika
tidak, kepada siapa bertanya?
PEDOMAN NO. 8 Pengawasan & audit Gunakan pengawasan yang
memadai, pemeriksaan, dan fasilitas inspeksi dan
tanggung
jawab penugasan untuk melapor, mengevaluasi, dan merespons terhadap kejadian
dan kondisi sistem dan jaringan.
Gunakan perangkat pengawasan sistem dan jaringan secara regular
dan periksa hasil kerjanya.
Gunakan filter dan perangkat analisis dan periksa hasil kerjanya.
Tanggap atas kejadian yang membutuhakan langkah responsive. Pastikan semua
karyawan tahu siapa yang harus dihubungi ketika mereka
menemukan hal-hal yang mencurigakan. Hal-hal yang harus
diperhatikan pimpinan, manajer senior dan dewan pengawas?
Ketika
sesuatu nampak mencurigakan dalam sistem anda, siapa yang anda hubungi dan
informasi apa yang anda perlukan untuk mendeskripsikan permasalahannya?
Apakah
sistem anda pernah kebobolan?
Bagaimana
anda tahu?
Siapa
yang anda hubungi untuk mengetahui bagaimana email dan akses web anda diawasi?
Adakah
sistem dan admin jaringan anda memiliki daftar kontak aktif untuk jaringan
primer dengan mana anda berinterface?
Apakah
admin anda up-to-date atas ancaman, serangan, dan solusi terakhir?
Sumber
daya apa yang mereka gunakan?
Insiden keamanan telah meningkat lebih dari dua kali lipat setiap
tahun sejak 1988. Ekonomis computer dari Carlsbad, California memperkirakan
bahwa virus red code – satu insiden tunggal – telah menyebabkan kerugian $ 1,1
milyar dalam hilangnya produktivitas.
PEDOMAN NO. 9 Keamanan
fisik
Control
akses fisik pada asset informasi dan layanan serta sumber daya TI.
Gunakan control akses fisik (yaitu badges, biometrics, kunci),
dimana perlu. Gunakan kunci elektronik dengan password untuk terminal kerja,
server, dan laptop yang aktif saat login dan sesudah non aktif beberapa saat.
Control akses ke semua aset perangkat keras kritis (yaitu routers, firewalls,
server, hub mail).
Hal-hal
yang harus diperhatikan pimpinan, manajer senior dan dewan pengawas?
Sarana
identifikasi dan otentikasi apa yang anda perlukan untuk mengakses fasilitas
primer dikantor anda?
Fasilitas
kritis yang anda perlu kunjungi setiap saat?
Jaminan
apa yang anda dapat bahwa pembatasan akses fisik diikuti?
Bagaimana
pelanggaran dilaporkan kepada anda?
Tahukah
anda siapa yang harus dihubungi jika anda menemukan surat, paket, atau barang
lain yang mencurigakan dikirim dengan pos atau layanan kiriman?
Apa
yang anda anggap sebagai mencurigakan?
PEDOMAN NO. 10 Rencana kontinyuitas & pemulihan bencana Buat rencana kontinyuitas
bisnis dan pemulihan bencana untuk aset kritis dan
lakukan
tes secara periodik dan pastikan berfungsi efektif.
Hal-hal
yang harus diperhatikan pimpinan, manajer senior dan dewan pengawas?
Apakah
anda memiliki rencana kepastian misi yang menjamin kontinyuitas bisnis dan
operasi dan pemulihan bencana?
Apakah
rencana ini dites secara regular dan dijamin efektif?
Jika
akses ke fasilitas ke fasilitas e-commerce internet di perusahaan anda hilang
4-5 hari, akankah dampaknya menyebabkan ketidak-stabilan finansial?
Apa
yang anda lakukan dan siapa yang anda hubungi ketika terjadi kebakaran pada
fasilitas anda?
Siapa
yang anda hubungi jika terjadi bencana alam untuk menentukan bagaimana memenuhi
tanggung jawab pekerjaan anda?
Bagaimana
anda berfungsi efektif jika jaringan anda biasanya bekerja, tidak tersedia?
Catatan akhir
Rekomendasi
ini mencoba menanggapi pedoman keamanan untuk sistem dan
jaringan
oprasional yang tergelar saat ini dan memberikan satu perspektif manajeman
top-down yang dapat digunakan untuk mengakses postur keamanan informasi suatu
organisasi.
Kami
sarankan pembaca untuk menyebarkan buku ini seluas-luasnya guna membantu
organisasi mengelola risiko keamanan dan mengadopsi praktek manajemen keamanan
yang efektif.Keamanan terus berkembang sebagai masalah yang kritis yang perlu
mendapat perhatian di lingkungan komuntas internet. Departemen kominfo akan
terus memperbaiki dan mengembangkan pedoman praktis manajemen keamanan
informasi untuk pimpinan orgaisasi ini guna memenuhi meningkatnya kebutuhan dan
tantangan ancaman kami harapkan partisipasi anda sebagai bagian dari upaya
penting ini.
Kami
akan sangat menghargai komentar dan tanggapan anda, silahkan kirim email : ksi_ditsiplk@depkominfo.go.id.
No comments:
Post a Comment